Friday, June 30, 2006


Jika masih terikat dengan ruang,waktu dan nilai, makna yang semata-mata berasal dari 'kemakhlukan' kita maka kesempurnaan lingkaran sendiri adalah sebuah pembatasan absolut pada 'pandangan' Hakikat. Indahnya adalah.. tiada kenistaan melekat di masing-masing sisi.. sebab kebisuan sejuta bahasa adalah eksistensinya. Ia tak pernah berhenti menggelinding...detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, abad... dan setiap langkah adalah mewariskan bekas di belakangnya. Sehingga selalu ke depan, maju dan tiada pernah mundur adalah nilai absolut juga. Dimanakah kebijaksanaan dalam membandingkan, menimbang, serta penggalian terhadap semua fase-fase waktu tersebut ?!

semua dicipatakan saling berpasangan, sehingga cukup simple vonis bagi yg tidak demikian.. yaitu melanggar hukum -lebih sering disebut hukum alam-.

Berat dan ringan adalah terletak pada ukuran penilaian dalam diri kita sendiri, bukan bergantung kepada benda yang ditimbang, sebab satu tong air dan satu gelas air semuanya sama bisa dirasakan sebagai berat maupun ringan bergantung kepada si pengangkatnya.

Tentunya untuk kita bisa merasakan, banyak fasilitas dan alat-alat bantu yang berperan.. baik dari alam sekitar -alam luar diri- maupun dari dalam diri. Hidup artinya bernafas..menghirup oksigen, jantung berfungsi, darah terpompa.. ada gerak; badan, lisan dan hati serta lainnya.. sederhannya adalah hidup mesti bernafas..Sehingga patutkah merasa terikat dengan sesuatu keharusan ? merasa berat dengannya ?

terang dan gelap...
masa, waktu, ruang... depan dan belakang

... lingkaran absolut
... pertempuran sengit,

yang pasti, mesti berjaya !!!

Friday, June 23, 2006

Bisakah sebuah persiapan menafikan wujudnya suatu keterkejutan/shock/kaget? Jika ia, benarkah ia berbiaskan hal-hal disebut tadi? Jika tidak, bagaimana-la pula dengan ke-absenannya pada diri... alangkah akan cepatnya sebuah nilai berbalik bagi diri.

Substansi persiapan itu sendiri mungkin terlalu luas untuk dipaparkan... ataupun dirasakan.
Sebab yang terpenting dan difokuskan adalah harapan dan doa-doa serta munajat akan kebaikan-kebaikan nilai bukan saja terbatas pada jumlah beberapa orang tapi untuk semua sehingga wujudnya adalah sebuah Rahmat Ilahi. Terkadang disinilah titik -seakan penanya adalah- jarum... mencubit permukaan kulit kita untuk menyadari bahwa pemahaman/kesadaran/tindak balas kita terhadap rahmat-rahmat yang tak terhingga begitu banyak yang luput dari perhitungan-perhitungan diri.

Alangkah indah, ketika seseorang tersenyum.. ataupun kita sendiri yang menyunggingkan senyuman... intinya senyum itu buah dari keindahan. Alangkah indah menyadari makna-makna nya yang menjalar ke setiap saluran urat-urat nadi kita... jantung mendenyutkan keindahan.

Sunday, June 11, 2006

Nabi Adam dan Iblis




memang tidak semua perkara itu mudah... walaupun pada takaran biasanya/umumnya ia memang hal sepele/mudah/enteng/biasa/keciil/seujung kuku.
nyatanya dinamika semua itu tidak berada di kontrol tangan kita -bahkan- tidak pula kita memiliki kontrol itu sama sekali.. disamping keupayaan kita 'mengontrol'nya setelah ia menjadi perbendaharaan bagi 'diri'.

kebiasaan-kebiasaan bisa saja berubah menjadi ketidak-biasaan ataupun justru ke-luar-biasaan. begitu pula yang alami,natural,hukum,adat... diri kita sendiri adalah monument bergerak yang dengannya -kebergerakan tersebut- selalu kita menapis/menepis kalau monument adalah kita, wajar sebab kita tidak statis.. bergerak dan bergerak, namun jika kita terpana/terlupa/terkesima/terbutakan hanya oleh satu sisi pandangan mata dengan bola mata yg di kepala kita ini... maka kesimpulan yang ada.. adalah kita buta/tuli/dungu/bodoh/tak ada panca indra selain bentuknya.. ya itu tadi.. sebuah monument.

tiada keuntungan melebihi dari menjadi manusia sejati, tiada kerugian selain dari itu. Dari kecil kita sering mendengar '...cita-citamu setinggi bintang di langit' sebab memang ke bawah/rendah bukanlah kesejatian manusia kecuali unsur-unsur 'kebawah' tersebut dalam artian memandang untuk tiada angkuh/sombong/kenistaan.

Ayah kita Nabi Adam, diturunkan dari 'ketinggian' tempat... dan kepada tempat semula perjuangan/jihad/cita-cita/maksud/tujuan itu.
Iblis dikeluarkan dan dinistakan... dan tiada kerelaannya bagi yg lain justru dimasukkan dan dimuliakan.

tiada keindahan melebihi dari dimuliakan di sisi-Nya. Dan bagaimanakah kami memuliakan-Mu Ya Allah.... ihdinaa ihdiinaa Ya Kariim.