Wednesday, May 26, 2010

Kekosongan

jika suatu kebaikan dan nilai-nilai positif ditinggalkan dalam jangka waktu lumayan lama ataupun sekejap, maka kemungkinan tertinggal jauh di belakang dari segi manfaat yang diperoleh adalah hal terdekat dengan kepastian... Pasti merugi maksudnya.

Adat adalah kebiasaan, walaupun terma adat memiliki batasan makna di kamus... namun tidak cukup realistis agaknya dalam konteks realita ikutan-ikutan kita membatasi dan terbatasi. Karena cakupan maknanya cukup fleksibel yang bisa mengena kepada sesiapa; individu maupun kelompok. Terkadang ia juga merupakan sebagian identitas seseorang atau beberapa....

"bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi...." adalah upaya menanamkan norma kebiasaan akan kemajemukan nilai positif di dalamnya, semua orang bergairah akan kepositifan kecuali yang gila, namun dalam pelaksanaan justru kegilaan jika berani punyai keinginan menseragamkan. Sebab perubahan dan dinamika adalah adat juga baik secara internal maupun eksternal; di kita-nya ataupun sekeliling-kita.

Dan bukti keburukan "buru-buru", adalah vonis prematur hanya ketika suatu adat berada di lingkaran nilai. Sikap prejudis selalunya lumpur di keruh air, sementara objektifitas adalah modal menuju kebijakan.... sungainya adalah aliran kebaikan dan alamnya keindahan.

Maka tinggalkan selain yang mutlak positif, sebab kerugian bukan pilihan orang waras!!