Wednesday, September 26, 2007

Ego

Yang aku punya hanya ego, bayangkan berapa banyak yang tidak aku miliki.
Ego punya berbagai ragam bentuk, rupa, corak, warna, bau dan rasa... pendek kata ianya sangat-sangat fleksibel. Saking fleksibelnya kita jarang menyadari untuk sebel ataupun tidak sebel karenanya.
Uniknya lagi, ego tidak memerlukan materi sebagai tolak ukur. tak perlu ada kebendaan.. ia cuma butuhkan nafas masih bersemadi di paru-paru kita. Dengan begitu, -dan dalam arti lain- Aku adalah kita, sebab tidak menutup kemungkinan itu bukan?

Ego tidak mempunyai aku, kepemilikannya terhadap sesuatu adalah nol.
Namun ironisnya, pertanggungjawaban justru terletak pada objek yang padanya ia melekat.
Ego ini abstak sekaligus ekslusif, hingga sering kali aku samakan dengan semua hal-hal abstrak -lain- dalam diri. Kadang ku panggil dia dengan emosi, di lain kesempatan aku sebut ia nya logika, sring juga ku gelari dia dengan sombong.

aku dan ego adalah aku dan nafas
ego dan aku adalah aku dan mayatku
ego adalah binalu, akupun -kadang/sering- begitu
aku menjadi binalu ketika kambing hitam adalah binantang kesayanganku

semua tidak melepaskan kalau aku tetaplah aku...
perbedaannya terletak pada kesadaran dan kontrol menjadikan salahs atu dominan
yang tidak berubah adalah penempatan tanggungjawab.

jadi siapakah aku?