Saturday, September 27, 2008

Mencari Setetes Makna....

Mencari Setetes Makna....

Refleksi Kenistaan Hamba di depan Absolusitas

Berdiri di depan cermin mempunyai beberapa alasan dan tujuan. Sering menimbulkan sejuta rasa dan respon. Sering mengatakan ke-aku-an kita... sehingga yang jarang adalah menyadari topiknya adalah bayangan.

Sungguh ironis.., atau justru mengejutkan yang lebih sesuai... ketika teori bayangan memantulkan bayangan masuk kepada kancah logika, yang biasanya inginkan kemudahan membenarkan. Padahal, jika ditindak lanjuti lebih mendalam... secara sendirinya mengakui juga bahwa memahami bukan hal yang mudah..., dan jika diteruskan, dimana logisnya kemudahan pembenaran.. niscaya ia akan membuang diri, percayalah !

mudah adalah pengisian nafsu

mudah dapat duit, mudah dapat pasangan, mudah dapat keturunan, mudah memberi, mudah menerima.. ataupun hidup mudah. adalah bumbu utama dalam resep lupa-nya kita akan bias atau pantulan bayangan satunya lagi...yaitu susah...hidup susah.

sebab susah adalah pengosongan nafsu.

Tercipta -lagi- sebuah lingkaran berputar bak hukum alam peredaran satelit, bulan, bintang, galaksi di jagat raya, mewarnai bak musim bunga di taman sesamudra hektar. bak lautan parfum yang takkan dihabiskan oleh semilyar hidung aromanya..

Berceloteh adalah resiko tertinggi terhadap dampak nilai yang dipentaskan depan cermin. Bisa saja ianya hanya seperti bayangan sesuatu apabila diterpa cahaya matahari...sulit untuk 'mewarna'. Diam juga bukan jaminan yang jitu seperti mengikatkan pita rambut di rambut cewek iklan samphoo. tak pasti apa dia pertanyannya sebagaimana tak terang akan kepentingan eksistensi jawaban.

Suatu khayalan akanlah lebih mudah jika masih dalam koridor nilai-nilai pengetahuan... seluas maupun sesempit kepunyaan kita, sementara diluar itu terkadang merupakan limit atau klimaks yang boleh dirasai. Padahal terletak pada kateogri kedua inilah penapakan pertama bagi seseoarang yang untuk kemudian dikenali sebagai saintis, perintis, penemu... yang -tetap- saja tidak sempurna; khayalan, kemungkinan realisasinya dan -bahkan- setelah merealiasasi.

Kenapa persoalan mudah tidaknya banyak di'angkat' kali ini.. sebab mengkais setetes yang tercelup ke samudera adalah keinginan..dan semoga -saja- sambil menyelam meminum air.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home