Saturday, May 24, 2008

Nilai

aku setuju dengan kandungan secara umum ungkapan-ungkapan terakhir di film yang lebih terdorong dari awal sampai ke penghujung menontonnya dengan inisial 'film tentang orang gila.."

kiasan akan cahaya-putih dan gelap-hitam, sama-sama memiliki potensi dan penghujung sebuah nilai yang tidak seperti lazimnya ia berlaku... pada tingkat biasa (kebiasaan) memang memenuhi kriteria normal, yakni putih adalah keselamatan dan gelap adalah kesesatan. Tetapi nilai terbalik yang diselintik di sini cukup irrelevan juga bila disebabkan hanya secuil pengecualian ini ...ingin menominasikannya sebagai jawara atas nilai-nilai yang lain.

bila ku tilik ke dalam kontek religius, bahwa tauhid-esa satu hal dan syirik-sekutu -juga- satu hal. dan keduanya adalah nilai akhir dari setiap proses (awal- akhir 'semu') dan bukan temporalnya suatu keadaan sehingga nisbat sesuatu bersandarkannya menjadi absolut kebenaran, tidak.. sama sekali tidak begitu. karena fasilitas yang kita pakai tak lain adalah apa adanya sebuah fasilitas... di setiap celah dan detik kesadaran yang muncul padanya adalah juga fasilitas demi menjalani proses yang bermuara kepada kedua nilai di atas. meng-esakan kah... menyekutukan kah ?

ironis atau tidak, artinya disadari atau tidak tak akan pernah sampai kepada pengetahuan kita secara pasti bahwa absolut ia berinisial taudih atau syirik. oleh sebab itulah kokoh pondasi ketergantungan kita akan hakikat yang jelas tidak akan pernah menerima persekutuan.

kontek humanis adalah sebaliknya... ditinjau dari segi hubungan satu dengan lain, hampir-hampir diwajibkan terjadinya persekutuan dengan landasan tentunya... dan landasan itu adalah kebenaran nilai-nilai. dan ternyata... begitu luas cakupannya, tidak terbatas pada norma-norma agama.. melainkan seluruh yang menghimpun sebab musabab kita disebut manusia waras sebagai pertimbangan... neracanya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home