Saturday, June 14, 2008

Heran

Aku heran... menggali yang seharusnya membuat lubang, kok malah "menggunungkan" bukit. Tapi aku memang mudah percaya... semudah tidak percaya/mempercayai !

sesuatu yang aku fahami 'seketika dan semu (mungkin)' adalah itu gambaran konsekwensi, sebab galian itu memerlukan alat... galian itu sendiri ada yang harus dibuang karena ia tidak bisa mengambang... lubang itu sendiri punya ribuan interpretasi...jadi mengatakannya sebagai konsekwensi adalah lebih mengena kepada kaedah sebab dan musabab, ada asap ada api, ada bara ada panas... namun yang tidak aku heran-kan adalah apabila keadaan-keadaan ini tidak terlihat seperti normalnya.. api bisa saja ada tanpa asap, asap juga tidak selamanya berasal dari api, panas bisa ditimbulkan dari segala hal, sebagaimana bara tidak selalu menampakkan wajah merahnya itu. Aku tidak heran sama sekali dengan ketidak-normalan sesuatu akan nilai sebuah kelumrahan.

aku mudah untuk mempercayai ...(walau tidak kategori 'sangat'), sehingga kadang terbawa arus ke selokan buntu yang menampung segala kenegatifan nilai (walau -sekali lagi- tidak dalam kategori 'selamanya'). Namun kerentanan ku untuk berputar-balik (tidak percaya/tidak mempercayai) adalah kategori lain...ianya sangat-sangat rentan. Efeknya adalah semua yang 'tidak-tidak'; tidak mudah,
tidak senang/menyenangkan, tidak peduli, tidak mau... dan tidak-tidak lainnya.

Matahari kadang aku kagumi kadang aku maki
Bulan kadang aku puji kadang aku caci
yang aku sadari....
semua tak benar, sebab pengetahuan memang tidak hakikat!
belum lagi ketidaksopanan menilai yang di luar kemampuan.
kalaupun mau menghitung ya yang di depan mata atau dalam jangkauan la... menghitung ikan di samudera tidak logis.

Memang ada lingkaran setan di sini.
di aku, di otakku, di pikiranku, di perasaanku, di emosiku, di pengetahuanku, di lidahku, di mataku, di tangan dan kakiku, di tapakku, di ludahku... bahkan di rumah yang aku tinggali sekarang ini pun memang benar-benar ada setan.

Aku sebetulnya sedang merindu...
rindu-rindu yang melebihi makna maksimal dari kata rindu itu sendiri (tentu dalam lingkaranku)
sebagai bukti kalian tak kan mendengarkan deskripsinya...
sebab aku memang sangat merindu!