Sunday, September 17, 2006

Takjub....

Begitu cepat perjalanan waktu jika telah jauh kita berada di satu titik dimana 'penglihatan' diarahkan ke belakang, bahkan kejadian yang barusan lewatpun bisa saja meninggalkan kesan serupa tanpa mesti ada ikatan tertentu menepis rasa itu menjadi perasaan.

Berbicara soal perasaan, bahwa telah begitu lama bersemanyam perasaan takut/khawatir/risau yang tak lain merupakan perkiraan dengan pertimbangan rentetan waktu dalam jumlah bulanan... Ainayya masih ingat tidak ?!

Begitu agresifnya pertanyaan itu mengitari... dan ianya tidak mampu ditahan sendiri, telah berjumlah pula orang-orang yang mendengarkan lontaran bibir ini memberitahukan, termasuk ayah emak ketika berada di sisi bersama di tempat yang jauh tersebut.

Sampai masanya waktu perjalanan pulang tiba.. masih saja -jika dipikir-pikir- terdapat persamaan ketika keberangkatan meninggalkan dulu ... 'blank' tanpa kepastian sebenar perasaan yang seakan hampa tapi penuh dengan makna.. begitu banyaknya makna membuahkan ketidakmampuan merangkum yang berujung seakan ianya hampa.. padahal semuanya adalah ketidak fahaman didalam kefahaman, begitu sebaliknya.

Pertanyaan di atas terjawab dengan suatu ketakjuban yang sangat patut disyukuri. Alangkah indah detik-detik dari panggilan 'ayang' terdengar di telinga sampai kepada sinar mata tertuju kepada 'keindahan' yang dirindui selama ini.. ketakjuban adalah nilainya.

Ya Allah alangkah indahnya... semoga indah juga perjalanan kami setelah ini.. tanpa batasan apapun melainkan Keindahan-Mu.

Banyak hal tentunya sebagai efek dari perpindahan suasana dan kondisi dari satu tempat ke tempat lainnya.. yang pasti semuanya diharap berjalan dengan lancar.

headline yang mencuat selain hal-hal di atas, Ortu di Malaysia, kucing (kelahiran/kematian/pembuangan), LOHTCC, Bazar di UiTM, Visa (belom diurus), Kerjaan/Bisnis dll...

oh ya, teringat ketika membeli roti canai dan lontong di suatu pagi. Bahwa lalat telah menyadarkan sesuatu yang cukup bermakna namun tidak begitu menghasilkan keberanian untuk memaparkannya sekarang...

Friday, September 01, 2006

Iffu and Hilwa's 'tome'

Free Image Hosting at www.ImageShack.us

Patah tumbuh hilang berganti...
pepatah yang dulu sering terlihat di sisi kiri/kanan sebuah jalan protokol di Medan, tepatnya pada gerbang komplek militer Bukit Barisan. Tetapi bukan itu awal pengetahuan akannya, begitu sering terulang baik secara formal maupun informal selama kesadaran akan pengetahuan sudah menjadi perbendaharaan isi kepala... Tk, SD dan berketerusan..
yang pasti maknanya tidaklah sampai kepada usaha maksimal menggali sebagai mana yang diinginkan pencetusnya. yang jelas -pada dasarnya- tidak terlalu sulit untuk memahami pepatah tersebut. nilai tambah dan kurangnya hanya terletak pada kondisi dan posisi kita ketika berhadapan dengan situasi pepatah itu.

berkenaan dengan berita tentang kepergian seekor kucing, dan kehadiran kucing-kucing baru.. adalah subtansi makna pepatah diatas.

ketika itu baru saja pulang dari komplek (biar kedengaran keren) pasar borong-nya 'di sini'. Membeli ikan 50 kg, mangga ke-aple2an 1 karung sekitar 15 kg. Sesampai di rumah masa menyiangi ikan-ikan tersebut terucap sebuah nama 'iffu' begitu saja mendengar meong kucing yang menghampiri acara kami tersebut. Tidak sebatas itu bahkan sempat 'mengumpat' pasal iffu ini ...
ringkasnya memang ia menjadi topik pembicaraan beberapa menit...

ketika itu sedang santai-santai melayani laptop sembari berbincang-bincang.. kabarpun sampai bahwa telah bertambah jumlah 'ekor' di rumah. Serta merta merindukan photo sebagai sikap antusias ingin mengetahui...

2 keadaan di atas, bukankah cukup mewakili makna tersebut ?
bahkan pada keadaan kedua sendiri.. perjuangan hidup makhluk-makhluk baru tersebut mewakilinya, dengan gugurnya sejak dini 1 ekor.. dan beberapa hari kemudian 1 ekor lagi..

apapun ceritanya, apapun isinya dan undangan komentarnya... yang jelas terlalu luas makna keindahan pada makhluk-makhluk ini.