Pyramid, seharusnya.. !
walau ia-nya dimulai dengan sebuah kata...mengarahkan kepada sebuah perbendaharaan pengetahuan yang terwakilkan oleh kata tersebut, tidak seharusnya topik ini mengenai-nya. sebab seperti biasa... untuk memulai maupun mengakhiri ataupun sekedar terlintas sangat memungkinkan ia-nya relevan -juga- dengan pembahasan kali ini. tiada ikatan, tiada sekatan, tiada pula batasan yang melazimkan dirinya membelenggu diri kita. namun tidak perlu terlalul ego -juga-, sebab kelemahan adalah kepemilikan mutlak kita, kondisional-la! dan dengan rasional serta hati yang suci!jika ada dua nilai saling berlawanan, bertolak belakang, tidak sinonim...
dan jika ianya mengarah kepada pergolakan sengit di dalam jiwa...
dan jika keputusan mesti diambil...
bentuk pyramid yang bagaimana sebagai kebijaksanaan sebuah nilai ?!
tentunya seperti yang disinggung di atas, pyramid yang dimaksud di sini secara fisiknya tidak berbeda dengan itu... merupakan bentuk segi tiga, bagian datar yang manapun kita letakkan di permukaan ... ianya akan tetap satu nilai yaitu pyramid. pertanyaan di sini adalah apakah yang didudukkan sisi rata-nya ataupun sudutnya ?
sederhana, satu pyramid normal...yang kedua pyramid terbalik !
semua ini menjadi nilai yang penting sebab kondisinya adalah gambaran tercermin di paragraf kedua di atas. lebih penting lagi, bahwa ia-nya berkaitan dengan perbendaharaan yang bertambah...
kenormalan adalah jawaban bagi begitu banyak permasalahan dan pertanyaan, sayangnya normal sering disepelekan sebab ianya bukan kata yang sulit difahami... padahal jika hakikat tujuannya maka tidak ada yang tidak sulit dalam kesederhanaan apapun ..walau ianya berakhir sederhana !
ber-sederhanalah .. sebab ia-nya mahkota.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home